Minggu, 18 Oktober 2009
Manfaat Bawang Putih
Sebagaimana yang kita kenal bawang putih (Allium sativum) dipercaya dapat mencegah serangan jantung, penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah, mengurangi tukak lambung, penawar racun, pembunuh bakteri/jamur/parasit, pengikat radikal bebas, dan banyak lagi yang lain.Tapi ada kabar terbaru bawang putih ternyata mampu untuk menyembuhkan kanker. Bagaimana bisa itu terjadi ?
Berbagai studi memang menunjukkan kemampuan bawang putih dalam mencegah dan mengobati kanker, terutama yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya, seperti kanker prostat, perut, kolorektal (usus dan dubur), payudara, liver, kulit, dan paru-paru.
Zat-zat aktif dalam bawang putih antara lain:
- vitamin A, B, C -
- kalsium (calcium)
- potasium
- besi
- karoten
- selenium.
lalu apa sebenarnya yang dapat memerangi kanker ? selain zat tersebut di atas bawang putih juga memiliki komponen allyl sulfur seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, Sallyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, dan ajoene.
Lalu apa manfaat zat tersebut di atas ?
- mencegah pembentukan dan pengaktifan nitrosamin di dalam tubuh
- memblokir aflatoxin, azoxymethane, benzo(a)pyrene, dan lain-lain,
zat yang tersebut merupakan zat karsinogen (pemicu kanker). Pada tahap berikutnya komponen-komponen tersebut dapat mencegah mutasi gen, menghambat proliferasi (pertumbuhan/pembelahan) sel-sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, bahkan merangsang sel kanker untuk bunuh diri (apoptosis).
Di sisi lain bawang putih juga berperan sebagai antioksidan, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, dan membunuh kuman Helicobacter pylori yang dapat memicu berbagai macam kanker perut. Cara Mengkonsumsi
Sudah tentu kerja zat-zat aktif bawang putih itu tergantung pada banyak hal, misalnya tanah di mana bawang putih itu tumbuh (berpengaruh pada kadar zat-zat aktif bawang putih), komposisi zat makanan lain yang dikonsumsi bersamaan dengannya, juga cara mempersiapkan dan mengkonsumsi bawang putih itu sendiri.
Kombinasi dengan selenium, asam lemak tertentu (misal asam linoleat), dan vitamin A, dapat meningkatkan kemampuan bawang putih untuk menghambat
proliferasi dan meningkatkan apoptosis. Tetapi perlu disadari bahwa proses pengolahan bawang putih dapat mematikan daya kerja zat-zat antikanker itu. Satu menit saja diproses dalam microwave, hilanglah khasiat bawang putih sebagai antikanker. Begitu juga kalau dipanaskan dalam proses pemasakan lain.
Jadi bagaimana, haruskah bawang putih itu ditelan mentah-mentah? Ternyata sederhana saja. Hancurkan bawang putih (digeprak, diiris tipis, atau diuleg) kemudian biarkan selama 15 menit sebelum dimasak (digunakan sebagai bumbu masak). Dalam waktu 15 menit akan terjadi reaksi kimia yang mengaktifkan zat-zat antikanker golongan allyl sulfur di atas, yang tidak rusak walau dimasak.
Tetapi kalau setelah dihancurkan langsung dimasak, reaksi kimia itu tidak terjadi, otomatis khasiat antikankernya akan hilang. Kalau mau, bawang putih juga boleh dikonsumsi mentah. Tapi tetap saja harus dihancurkan dulu dan dibiarkan selama 15 menit.
Lalu bagaimana kalau bawang akan disajikan utuh, misalnya dalam acar? Cukup kupas kemudian potong sedikit ujung-ujungnya. Lumayan, masih memiliki khasiat antikanker walau tidak sebagus kalau dihancurkan. Yang perlu juga diingat, mengkonsumsi bawang putih ada batasnya. Kalau berlebihan juga ada dampak buruknya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
nice info...
BalasHapusyah bawang puting juga bermanfaat untuk penyedap mankana :)
terima kasih....